Sektor Perikanan Tak Terpengaruh Anomali Cuaca


Rembang
-Anomali cuaca yang terjadi hingga antara bulan Mei sampai awal Juni, ternyata tak mempengaruhi sektor perikanan di Kabupaten Rembang. Di penghujung musim timuran/angin dari arah timu
r yang biasanya sepi tangkapan ikan justru hal tersebut tidak terjadi karena sebaliknya secara berkala muncul angin baratan.

Salah satu hal yang disyukuri para nelayan yakni tidak adanya gelombang besar, sehingga masih berani melaut mencapai perairan Masalembu atau Bawean di sekitar Pulau Madura yang berlimpah tangkapan ikan. Dampak positif lainnya yakni lelang ikan tidak pernah sepi meski harganya fluktuatif sesuai dengan banyak atau sedikitnya kapal yang sandar dan bongkar muatan di dermaga sekitar TPI Tasikagung Kecamatan Rembang.

 Jasman, salah seorang pengawas tenaga bongkar menjelaskan, selama sepekan terakhir lelang terus berjalan karena setiap hari ada kapal yang datang dan bongkar muatan. Adapun jenis kapal yang sandar di dermaga yakni mini purseine yang biasanya melaut kurang dari sepekan.     

            Menurut Jasman, kapal-kapal tersebut berani berlayar karena tidak dihadang gelombag besar meski saat ini terjadi anomali cuaca, bergantian antara timuran dan baratan. Hampir semuanya menuju perairan Masalembu atau Bawean di sekitar Pulau Madura yang berlimpah ikan. 

            Lanjut Jasman, biasanya kapal jenis mini purseine berlayar kurang dari sepekan lalu bongkar muatan dan setelah istirahat sehari kemudian berangkat lagi. Terlebih perairan tidak dilanda ombak besar, sehingga kesempatan emas seperti itu tidak disia-siakan.

            Meski lelang berlangsung setiap hari, namun harga ikan diketahui fluktuatif sesuai dengan banyaknya kapal yag sandar dan bongkar muatan. Kenaikan harga ikan per kilogram antara dua hingga lima ribu rupiah namun dianggap masih wajar oleh bakul dan pembeli, dibanding tidak tersedia sama sekai.

            Bu Mini warga Desa Waru Kecamatan Rembag, salah seorang bakul ikan di TPI Tasikagung usai mengikuti lelang menjelaskan bila setap hari pasti terjadi fluktuasi harga untuk jenis ikan tertentu sementara lainnya stabil. Tengiri dan tongkol termasuk tidak mengalami kenaikan harga karena tiap lelang sangat berlimpah, harga jual per kilogram tengiri pada kisaran Rp30 ribu sedangkan tongkol Rp15 ribu. 

            Wanita yang menggeluti jual beli ikan sejak berumur 15 tahun hingga sekarang menginjak usia 70 selanjutnya menjelaskan bagi para bakul dan pembeli terkait kenaikan harga mereka anggap masih wajar, mengingat jumlah ikan yang sering terbatas. Jenis ikan yang kerap naik turun harganya meliputi banyar ukuran kecil pada kisaran Rp350-400 ribu per baset ukuran 40 kilogram. Sedangkan ikan dorang antara harga Rp700-800 ribu per basket dan banyar besar berkisar Rp550-650 ribu per basket, atau dalam ukuran kilogram mengalami kenaikan antara dua hingga lima ribu rupiah
 
Copyright 2011 nanoeng